Jenis Wisata Di DKI Jakarta Ditutup Akibat Corona

Pemprof DKI Jakarta menutup sedikitnya tujuh belas jenis wisata dan hiburan rekreasi diberbagai wilayahnya. Semua dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan besar menularnya virus corona di tempat tempat keramaian seperti tempat tempat wisata hiburan dan rekreasi yang banyak di kunjungi  masyarakat di akhir pekan untuk liburan. Dengan menutup tempat tempat wisata hiburan dan rekreasi pemprof DKI Jakarta berharap dapat mengurangi resiko penularan virus corona secara global terhadap masyarakat Jakarta.

Langkah ini perlu di lakukan mengingat ramainya penduduk yang tinggal diibukota kebanyakan mereka datang dari berbagai wilayah di indonesia. Pemprof khawatir jika masyarakat yang pulang ke kampung halaman masing masing nantinya terjangkit wabah virus corona, bukan tidak mungkin jika masyarakat yang terjangkit virus tersebut akan menularkan virus tersebut di kampung halamannya.

Kepala staf dinas pariwisata dan ekonomi kreatif pemprof DKI Cucu Achmad Kurnia menegaskan. Pemprof DKI Jakarta perlu menutup tempat tempat wisata hiburan dan rekreasi guna menekan penyebaran wabah virus corona, mengingat virus corona yang sangat mudah menular dan sangat cepat dalam proses penularannya itu. Selain itu juga pemprof DKI Jakarta menghimbau ke pada masyarakat, kususnya masyarakat Jakarta supaya tidak melakukan rutinitas liburan pada saat akhir pekan.

Wabah virus corono diklaim oleh beberapa ilmuwan didunia sebagai virus yang paling mematikan di antara virus virus yang pernah ada sebelumnya. Beberapa negara di dunia merasa resah akibat wabah virus ini. Indonesia sendiri telah merasakan dasyatnya dampak yang di akibatkan oleh wabah virus corona, akibatnya beberapa infastruktur mengalami kemacetan total. Misalnya dalam bidang pariwisata hiburan dan rekreasi yang harus ditutup untuk beberapa pekan yang akan datang. Penutupan sejumlah tempat pariwisata hiburan dan rekreasi itu membuat negara merugi ratusan juta rupiah perharinya.

Semakin hari penyebaran virus corona di Indonesia semakin menghawatirkan, berbagai kebijakan diambil oleh Parlemen Kementrian terkait guna menekan penyebaran virus tersebut. Namun hingga saat ini belum juga ada hasil yang positif untuk menanggulangi penyebaran wabah virus ini.