Kekayaan alam yang menjadi aset negara yang berada di Pulau Jawa salah satunya adalah Kabupaten Temanggung, Sebuah kota yang letaknya berada di kaki gunung Sumbing Jawa Tengah atau berdekatan dengan Kabupaten Magelang tepatnya. Mengapa kota Temanggung memperoleh sebutan sebagai Kota Tembakau, hal ini karena di Kota Temanggung ini masyarakat berprofesi sebagai petani tembakau.
Salah satu tembakau yang menjadi unggulan masyarakat ialah tembakau jenis Srintil, Tembakau Srintil merupakan tembakau yang benar – benar matang saat memanennya dan memiliki kualitas terbaik, dan pada saat panen petani satu persatu menunggu daun tembakau tersebut kering dan layu secara alami saat akan memetiknya, jadi jangan kaget ya harga dari tembakau jenis itu dikarenakan tembakau srintil mulai dari panen hingga pengeringannya menggunakan proses tradisional.
Selain menanam tembakau di Temanggung yang memiliki unsur tanah yang serta cuaca tropis, banyak petani yang membudidaya kopi di wilayah Temanggung. Mulai dari kopi yang berjenis Robusta sampai Arabica. Untuk investor yang berkeinginan menanamkan modal di kawasan Temanggung sangatlah tepat karena upah para pekerja dan juga kebutuhan sehari – hari masih terbilang sangat murah.
Dari biaya sehari – hari dan upah para pekerja dan hasil panen dari kebun kita dapat memperoleh keuntungan yang lumayan tinggi. Harga tanah untuk Kabupaten Temanggung Saat ini masih sangat murah untuk Tahun 2019 harga tanah per meter persegi ( M2 ) masih mencapai harga dibawah Rp. 100.000,- ( Seratus Ribu Rupiah ). Tentu masih sangat terjangkau untuk harga tanah mengingat untuk kebutuhan dan ekonomi di tahun ini masih terus naik.
jangan ragu atau bimbang untuk berinvestasi di Kabupaten Temanggung, Setiap tahun harga kebutuhan dan tanah juga akan semakin meningkat, yang tentunya biaya biaya yang telah kita keluarkan saat ini apabila di kemudian hari kita membutuhkannya akan kembali dan akan naik sesuai harga pasar di Tahun yang akan datang. Mengingat hal keperluan apa yang kita butuhkan ada baiknya kita timbang dulu apakah kita sudah siap atau belum untuk beinvestasi disana mari kita kembalikan ke kantong kita masing – masing.