Dengan dimulainya usia tua, beberapa orang lanjut usia mungkin mengalami penurunan kemampuan berpikir. Ini bisa menjadi tanda bahwa orang tua menderita demensia. Ada berbagai jenis demensia yang disebabkan oleh penyakit yang berbeda. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Mengenali jenis-jenis demensia

Demensia sebenarnya bukan penyakit, melainkan kumpulan gejala yang berhubungan dengan gangguan kemampuan berpikir (kognitif). Juga dikenal sebagai pikun, kondisi ini merupakan tanda penyakit tertentu. Tergantung pada penyebabnya, demensia dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:

Demensia Alzheimer

Alzheimer adalah kondisi paling umum yang menyebabkan demensia. Banyak orang keliru percaya bahwa demensia dan penyakit Alzheimer adalah kondisi yang sama. Sebenarnya, ada perbedaan antara penyakit Alzheimer dan demensia. Alzheimer menyebabkan demensia, tetapi demensia tidak selalu disebabkan oleh Alzheimer. Otak terdiri dari jutaan sel saraf yang terhubung satu sama lain. Pada orang dengan penyakit Alzheimer, saraf ini tidak terhubung satu sama lain karena pembentukan protein menyimpang yang menghalangi atau menyebabkan ‘kinking’.

Demensia Vaskular

Selain penyakit Alzheimer, masalah pembuluh darah juga merupakan salah satu bentuk demensia yang paling umum. Kondisi ini dikenal sebagai demensia vaskular. Biasanya, setiap inci tubuh kita membutuhkan aliran darah yang kaya nutrisi dan oksigen agar berfungsi dengan baik. Aliran darah yang tersumbat dapat mengganggu dan bahkan sel-sel yang tidak terkuras dengan baik berisiko mengalami kematian. Sel-sel di otak adalah yang paling rentan. Stroke dapat menyebabkan seseorang mengalami demensia vaskular. Namun, tidak semua stroke menyebabkan demensia.

Demensia tubuh Lewy

National Institute of Aging menjelaskan bahwa Lewy body dementia adalah gangguan berpikir. Struktur protein ini disebut badan Lewy. Bentuk demensia ini seringkali sulit dideteksi sejak dini karena gejalanya mirip dengan penyakit Alzheimer atau gangguan mental lainnya, seperti skizofrenia.

Demensia Parkinson

Penyakit Parkinson sering dikaitkan hanya dengan tremor, kesulitan bergerak dan masalah mobilitas fisik lainnya. Padahal, kondisi ini juga bisa menyebabkan demensia. Selain keluhan fisik, penyakit parkinson pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif lansia, sehingga mengakibatkan demensia. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan struktur kimia otak. Demensia karena Parkinson sering dikaitkan dengan demensia tubuh Lewy, yang terjadi karena penumpukan protein di otak.